Selasa, 23 Juni 2015

Menu Buka Puasa di Masjid

Berbagai macam cara orang menyiapkan menu buka puasanya... segala macam menu yang disukai semua dihidangkan. mulai dari berbagai jenis olahan es, kue, kolak, bubur, kurma dan yang lainnya. itu kalau menu buka puasa di rumah. namun, tidak bisa kita pungkiri juga, tidak semua orang bisa menikmati hidangan tersebut, ada sebagian orang yang belum beruntung yang tidak bisa menikmati hidangan sebagaimana tadi, misalnya berbuka puasa hanya dengan air putih saja.

Kali ini saya akan cerita menu buka puasa Masjid di Kampung saya. Setiap tahunnya saya selalu habiskan bulan puasa dikampung, namun kali ini tidak saya puasa di Kota. kali ini saya punya agenda akan bergantian sholat di semua masjid yang ada dikota, sekalian mau tau bagaimana bangunan masjid, jamaah, serta suasana masjid pada saat ramadan. awalnya di salah satu Masjid saya lihat menu buka puasanya air putih, teh,kopi dan 2 biji kue di piring kecil. (dalam hati kok bisa sedikit bgt menunya,.) ternyata setelah melihat beberapa masjid lainnya juga sama kurang lebih seperti itu penyediaannya.  Ini sangat berbeda dengan yang ada dikampung saya. benar-benar beda. saya ga bisa bayangin gimana ini kalau orang-orang kota pada buka puasa di Masjid kampung saya,mungkin akan heran luar biasa.

Kalau dikampung saya, menu buka puasanya waaahhh.. ga usah ditanya, komplit BGT tiap hari. kebetulan orang tua saya yang ngurus masjid jadi tau semuanya. jadi tiap kelompok buka puasa itu terdiri dari 5-7 kepala keluarga.  Nah, menu buka puasanya itu, dari bubur ayam, kue seitar 5-7 macam (karena masing2 keluarga beken satu kue), Kopi, Teh, Aqua, Es buah, malah kalau ada beberapa yang nyiapin kolak juga. pokonya komplit BGT. Buburnya pun macam-macam, mulai dari bubur ayam, bubur ikan, bubur udang, bubur sagela, pokonya banyak skali. Jadi wajarlah saya heran dikota kok menunya segitu aja.

Itu masih menu standar ya.. ada malah beberapa keluarga yang nyiapin menu lebih dari itu..

saya juga pernah lihat di suatu masjid menu buka puasanya pakai garam. jadi pas beduk itu, yang di makan terlebih dahulu itu ya garam.. (kebanyang ga sih, haus gitu, terus cobain garam,hhmm) katanya itu tradisi nenek moyang. :)

Wah ternyata senangnya bisa hidup di tengah perbedaan seperti ini,.. Thanks Allah..

Ramadhan 1436 H/2015

Ramadhan kali ini benar-benar beda....
Jika Tahun sebelumnya hampir sebulan ramadhan itu aku habisin di kampung, hanya beberapa hari ke tempat berbeda terus balik lagi ke kampung. kali ini malah berbalik, giliran dikampung yang jatahnya hanya beberapa hari, selebihnya akan saya jalani di Kota.

Hari pertama puasa dikampung, seperti biasa suasana gembira dan ramai saat menyambut bulan yang penuh rahmat ini. masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, semua warga berbondong-bondong ke Masjid dengan rasa senang dan bahagia. di tambah suara beberapa anak kecil yang di ajak orang tuanya membuat suasana tampak begitu ramai.
Namun keramaian di Masjid tidak seramai dirumah, Biasanya hari pertama puasa, semua kebutuhan selama puasa, mau itu makanan, minuman, pakaian, mukenah dll semua telah kita sediakan dengan sempurna.  suara di dalam rumah pun saling bersahutan satu sama lain menyiapkan segalanya. kributan kecil besar kadang tejadi, canda guran menyelimuti seisi rumah. tapi ramadhan kali ini bena-benar beda. persediaan tidak sebanyak biasanya, suasana rumah tidak se ramai biasanya.  mungkin karena sudara bungsu saya juga tidak ada dirumah, jadi rumah tambah sepi. untung masih ada 2 sepupu yang bisa bikin rumah sedikit ramai,
Salah satu penyebabnya tidak lain adalah saya sendiri. iya saya yang berbeda saat itu ,emang sepenuhnya diri saya ada di kampung, namun pikiran dan konsentrasi masih di kota (efek ga ada libur kantor jadi masih mikirin kerjaan). yang seharusnya saya bantu mama kakak di dapur nyiapin ini itu, tapi saya masih saja sibuk dengan laptop. pekerjaan yang menuntut saya seperti ini, kadang saya berpikir, iya ini sudah menjadi resiko pekerjaan saya, tapi ini sama sekali bertentangan dengan diri saya. saya yang biasanya tidak pernah diam dirumah, selalu saja kesana kemari dirumah tetangga, ngobrol apa saja sama mama, kakak, aba, sepupu dan lain. namun kali ini tidak, saya berdiam diri di dalam kamar hanya berhadapan dengan laptop dan handphone.........